Jumat, 18 Oktober 2013

Berhenti Berharap


gingsul

Pagi ini datang bersama udara dingin yang merasuk hingga tulang. Ditemani dengan computer, buku praktikum ipa, handphone serta earphone. Tanpa sengaja terputar sebuah lagu dari Sheila on 7 “berhenti berharap”. Termangu aku sejenak ketika lagu terputar dengan diawali alunan piano yang begitu menggambarkan suasana hati. Tiba-tiba serasa seperti saraf yang di telinga terkoneksi dengan sangat cepat hingga sampai ke otak dan di otakku tergambar sesosok dirimu. Iya dirimu adalah “dia” yang selama ini aku maksud dalam setiap pos ku di blog.

Hmm… (menghela nafas panjang-panjang)

Dirimu membuatku mati kutu hingga tiap kali dirimu hadir dalam ingatanku tiap kali orang-orang bertanya tentang dirimu aku seperti orang tuna wicara yang sangat sulit untuk menggerakkan mulutku, bias disebut gagu.

Dirimu membuat pandangan ku kosong sesaat kau datang ke dalam memoriku tiap kali orang-orang menanyakan tentang dirimu. Aku seperi orang gila yang sangat sulit mengontrol emosi dan perasaan ku sendiri, aku bingung harus berekspresi seperti apa saat kau disebut sebut.

Aku ingin seperti judul lagu yang terputar pagi ini, aku rasanya ingin “berhenti berharap” padamu. Rasanya aku ingin terlepas dari belenggu dirimu. Sebait syair yang ada dilagu tersebut yang ingin ku sampai kan padamu.

“Kau ajarkan aku bahagia”
“Kau ajarkan aku derita”
“Kau tunjukan aku bahagia”
“Kau tunjukan aku derita”
“Kau berikan aku bahagia”
“Kau berikan aku derita”


Aku ingin “berhenti berharap” padamuu…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar