(by cwe gingsul)
Kemarin saya manjalani aktivitas seperti biasanya mengajar disebuah tempat les yang tidak begitu terkenal. Jangan ditanya tentang keadaannya. Keadaannya yaaaaa cukup memilukan. Mengapa ? karna jumlah pengajarnya lebih banyak dari pada muridnya. Kemarin saja murid yang hadir 4 orang masing-masing mewakili kelas 4, 5, 6 dan 7. Dan pengajarnya yang hadir ada 6 orang. Memilukan bukan ?? tetapi entah mengapa pengajarnya tetap semangat datang dan antusias untuk lebih meningkatkan lagi. Supeeeerrrrr sekaliiiii beruntungnya saya mengenal mereka :)
Tetapi disini saya tidak ingin menceritakan tentang mereka. Saya ingin sedikit berbagi, sedikit menceritakan apa yang saya dapatkan kemarin bertemu dengan mereka. Sedikit berbincang-bincang dengan salah satu dari mereka kemarin saya mendapatkan sebuah queto yang luar biasa. Dia seorang mahasiswa (wanita) dari FIB UI. Dia mengirimkan sebuah queto yang dia dapat dari temannya .
Seperti ini isinya.....
"#Vokasi UI Update:
Suara Hati Akhwat
Oleh: Hilda Septiani Putri
“ Jauh bukan berarti pecah, utuh bukan berarti tak bisa lemah , seiring berjalan saling menguatkan, itulah KITA . “
Kita tidak bisa memilih dimana kita dilahirkan, siapa orang tua kita, dibesarkan dilingkungan seperti apa. Kita tidak bisa memilih seperti angin yang bebas bertiup dari utara ketimur, dari timur keselatan .Melayang mengudara meliuk-liuk disetiap lembah dan ngarai yang dilalui. Kita seperti hujan yang akan selalu jatuh kebawah , berdebam keras maupun lunak ditempat yang kering maupun basah, ditempat yang lembut maupun kasar. Kita akan jatuh seperti hujan, memburu waktu yang perlahan memudar menampakkan pelangi. Ya, sekali lagi aku katakan pada mu kawan, kita seperti hujan yang akan selalu jatuh kebawah karena telah dititahkan oleh sang Pemilik kehidupan gaya gravitasi membuat semua benda jatuh kebawah Tetapi seperti hujan kita bisa memilih jatuh ditempat seperti apa. Dengan cara lembut nan indah bagai gerimis atau dengan iringan musik geledek dan orchestra kilat yang menyayat-nyayat langit. Hidup adalah pilihan. Beragam pilihan dibentangkan pada kita. Jalan – jalan berduri maupun zona nyaman. Kita punya andil untuk memilih berdasarkan pemahaman.
1 hal yang perlu kau ingat kawan dalam hubungan akhwat dan ikhwan tidak ada istilah sahabat maupun ade kakak ataupun istilah lainya. Belum pernah aku menemukn hubungan 2 orang berjenis kelamin berbeda yang tumbuh murni tanpa ada bumbu-bumbu cinta.
Tampaknya aku sudah mengajak mu memasuki alam pikiran ku yang terkadang nyeleneh atau sok berfilosofi. Maaf, aku memang bukan anak sastra yang pandai menyulam kata. Bukan pula cucu Paulo cello yang bukunya tersebar ditoko – toko buku terkemuka. Aku hanya anak bawang yang sedang menengok kepermukaan tanah sebelum pemilik ku menarik umbi ku kepermukaan lalu menjual ku dipasar sayur mayur. Aku tidak ingin membuat mu bingung namun aku juga bukan dosen anatomi yang akan mengajak mu berpetualang dengan penjelasan yang detail mengenai setiap inci bagian tubuh manusia, aku masih meraba tentang ilmu – ilmu yang tersebar dihamparan bumiNya. Mengumpulkan yang terserak, mencoba mencubit sedikit hati nurani mu, bukan karena aku tega ,justru Karena aku terlalu sayang. Sayang kalau kita jauh , pecah lalu tak utuh, Lagi…..
Anggap saja aku mahkluk dari planet antah berantah yang tiba – tiba jatuh dari dari langit lalu tersesat dibumi. Kau tak bisa melihat ku karena energy kita yang berbeda. Ambang batas Frekuensi yang mampu kau dengar tidak mencukupi untuk menangkap suara ku.Tapi aku mampu mendengar setiap patah kata yang kau ucap bahkan setiap kata yang tak terucap dapat ku baca lewat mata sendu mu. Setiap hari aku terpaksa mengikutimu, karena entah mengapa aku merasa nyaman berada disekitar mu. Sudah seperti sepasang kaki yang tak mungkin tinggal jika pasangannya pergi melangkah.Sejak kau lahir aku selalu menemani mu. Sering kali aku berteriak agar kau mampu mendengar suara ku tapi mungkin aku tak cukup mampu melawan ego mu. Atau kamu yang tak mau merendahkan hati sedikit.Mencoba bersahabat dengan ku??Saat ini usia mu menginjak tahun ke 19, sebentar lagi tahap perkembangan usia dewasa muda akan kau capai. Aku masih sering merasa kau abaikan. Kau lebih percaya pada suara – suara orang diluar sana tanpa memperdulikan aku yang dari dulu selalu bersama di masa suka maupun duka. Selama ini aku mencoba untuk sabar menghadapi tindak tanduk mu yang sering tak terkendali. Kau masih bingung dengan apa mau mu. Perkataan mu sering kali tak sesuai dengan yang sebenarnya ingin kau utarakan. Aku berteriak, meminta mu untuk berhenti mengacuhkan ku. Aku tidak akan berbohong pada mu, seperti sahabat – sahabat mu diluar sana yang memang aku nilai tulus. Namun apa mereka mengerti kamu seutuhnya? Apa mereka mampu menerjemahkan setiap helai perasaan mu? Tidak, aku jauh lebih tahu apa yang kamu mau daripada diri mu sendiri.
Malam ini aku sangat mencemaskan mu, kau berbaring memegang handphone dengan cemas. Sesekali melihat ke layar handphone lantas raut wajahmu berubah menjadi semakin kelam. Beberapa saat kau tenggelam dalam keresahan, murotal tilawah tak mampu meredamkan gundah mu. Akhirnya kau nyalakan laptop yang terletak dimeja belajar, kau duduk dengan tegang , semakin cemas saat sorot mata mu terfokus pada notification di jendela browser facebook . Perlahan airmata mu jatuh bulir demi bulir membasahi rok panjang yang belum kau ganti sejak pulang kuliah tadi sore. Jilbab yang kau sampirkan digantungan dekat tempat tidur menjadi tisu untuk menghapus airmata yang semakin banjir. Apa ku bilang, mereka makhluk berkromosom XY itu tidak bisa diberikan celah kecil. Sedikit saja kamu membuka sekat dihati mu maka stimulus racun rayuan yang mereka tebar secara langsung maupun tidak langsung akan menembus pori – pori hati mu dan menumbuhkan harapan – harapan dilorong pikiran mu, kau terjebak oleh dorongan ego mu. Perasaan yang kadarnya kau istimewakan menjerumuskan mu ke mimpi – mimpi masadepan, yang aslinya kau sendiri masih belum yakin akan seperti itu namun logika mu terlanjur redup akibat perasaan yang membuncah terus menyulut – nyulut api prasangka, aku merasakan setiap asa yang tumbuh oleh angan bahagia mu dan aku juga merasakan setiap jerit yang coba kau pungkiri .Aku sangat menderita saat kau terduduk dikamar seorang diri meratapi nasib mu, kau tahu? Rasa sakit yang kau rasakan tidak seberapa dibandingkan rasa sakit ku selama bertahun – tahun karena kau abaikan. Sekarang aku bisa apa? Semuanya sudah terlanjur. Lelaki yang selalu kau puja dalam hati, lelaki yang kau banggakan karena titelnya sebagai ikhwan, lelaki yang selama ini mengaku mencintai Allah dan rasulnya tapi tetap saja mencari celah untuk mendekati mu, lelaki yang tampilan luarnya telah mempesona pandangan mata mu , lelaki yang postingan facebooknya sering berlabel dakwah hingga menarik perhatian mu ternyata belum mampu menjaga izzahnya , belum mampu memahami bagaimana hakikatnya cinta sejati. Dan KAU? Mau saja tertipu oleh tipu daya syetan yang mengelabui.Jalan yang kau hadapi kini memang bukan jalan yang mudah, virus merah jambu kerapkali datang dari satu lingkaran koordinasi maupun dari lingkaran yang lebih besar yang tak mampu kau cegah untuk tidak berada dilingkaran itu. Tapi kalau saja kau mau sedikit mendengarkan aku, mungkin aku bisa menjaga mu. Tak akan kubiarkan ‘bakwan-bakwan’ itu menyakiti hati mu, tak akan harapan yang mereka tebar mampu menjerat hati mu. Kau terlalu berharga untuk larut dalam lautan sms yang bermula dari sekedar perlu menjadi pembicaraan yang membuat mu tersenyum-senyum malu . Kau terlalu ceria untuk menghabiskan waktu menduga – duga perasaan seseorang yang belum tentu pada saat itu juga memikirkan mu. Kau terlalu cantik untuk jatuh pada belengu tipu daya rayuan gombal belaka. Sms motivasi, sms tausiyah ataupun komen-komen pada status fb maupun twitter mu, itu semua harusnya tidak membuat mu lemah lantas menjadi keGEERan. Bantuan mereka yang entah darimana bisa tahu kau membutuhkan bantuan seringkali membuat mu berbunga,hingga tak segan untuk seterusnya jika ada kesulitan kau kan menghubungi mereka untuk mengharap bantuan padahal kau sangat tahu hanya kepada Allah lah seharusnya kau berharap. Jikalau mereka melampaui batas, menyuarakan kata – kata bernada cinta secara langsung pada mu harusnya kamu bisa menghalau semua ranjau itu. Kau teguh, kau muslimah yang cantik dengan balutan kerudung panjang. Lebih baik kau dianggap jutek seperti serigala daripada kau melunak lantas diinjak oleh oknum pemberi harapan palsu. Jangan pula kau merasa terbang saat kumbang – kumbang mendekat merangkak, jika tidak ditipu maka kau akan menipu .Tanpa sadar merasa nyaman dalam komunikasi yang berkesinambungan, tanpa sadar pola terbentuk membuat saling ketergantungan. Keduanya bukan pilihan bijak. Nilai – nilai pemahaman dari berbagai teladan zaman rasulullah telah banyak kau pelajari, kau boleh mengabaikan aku. Kau boleh tidak menuruti mau ku, tapi aku akan selalu setia mendampingi jalan mu hingga akhir hayatmu.
Teguh!! Teguh lah..Jangan tergerus zaman. Aku tak rela melihat kau luluh sebelum waktunya. Kau boleh dengarkan mereka tapi berjanjilah jangan sampai layu sebelum halal mu. Sekali ini saja ku pinta, rendahkan hati ..tengok kedalam sanubari. Ada aku, SUARA HATI MU….
#note : Bagi siapa saja, dimana saja, yang mungkin sedang bergejolak dalam rasa galau, yang mungkin pernah merasakan hal serupa, yang mungkin belum pernah lalu bertanya – tanya, yang pernah merasa menjadi oknum tanpa sengaja. dengar…dengarlah kata hati mu ^_^
@Hilda_S_Putri
“ Jauh bukan berarti pecah, utuh bukan berarti tak bisa lemah , seiring berjalan saling menguatkan, itulah KITA . “
Kita tidak bisa memilih dimana kita dilahirkan, siapa orang tua kita, dibesarkan dilingkungan seperti apa. Kita tidak bisa memilih seperti angin yang bebas bertiup dari utara ketimur, dari timur keselatan .Melayang mengudara meliuk-liuk disetiap lembah dan ngarai yang dilalui. Kita seperti hujan yang akan selalu jatuh kebawah , berdebam keras maupun lunak ditempat yang kering maupun basah, ditempat yang lembut maupun kasar. Kita akan jatuh seperti hujan, memburu waktu yang perlahan memudar menampakkan pelangi. Ya, sekali lagi aku katakan pada mu kawan, kita seperti hujan yang akan selalu jatuh kebawah karena telah dititahkan oleh sang Pemilik kehidupan gaya gravitasi membuat semua benda jatuh kebawah Tetapi seperti hujan kita bisa memilih jatuh ditempat seperti apa. Dengan cara lembut nan indah bagai gerimis atau dengan iringan musik geledek dan orchestra kilat yang menyayat-nyayat langit. Hidup adalah pilihan. Beragam pilihan dibentangkan pada kita. Jalan – jalan berduri maupun zona nyaman. Kita punya andil untuk memilih berdasarkan pemahaman.
1 hal yang perlu kau ingat kawan dalam hubungan akhwat dan ikhwan tidak ada istilah sahabat maupun ade kakak ataupun istilah lainya. Belum pernah aku menemukn hubungan 2 orang berjenis kelamin berbeda yang tumbuh murni tanpa ada bumbu-bumbu cinta.
Tampaknya aku sudah mengajak mu memasuki alam pikiran ku yang terkadang nyeleneh atau sok berfilosofi. Maaf, aku memang bukan anak sastra yang pandai menyulam kata. Bukan pula cucu Paulo cello yang bukunya tersebar ditoko – toko buku terkemuka. Aku hanya anak bawang yang sedang menengok kepermukaan tanah sebelum pemilik ku menarik umbi ku kepermukaan lalu menjual ku dipasar sayur mayur. Aku tidak ingin membuat mu bingung namun aku juga bukan dosen anatomi yang akan mengajak mu berpetualang dengan penjelasan yang detail mengenai setiap inci bagian tubuh manusia, aku masih meraba tentang ilmu – ilmu yang tersebar dihamparan bumiNya. Mengumpulkan yang terserak, mencoba mencubit sedikit hati nurani mu, bukan karena aku tega ,justru Karena aku terlalu sayang. Sayang kalau kita jauh , pecah lalu tak utuh, Lagi…..
Anggap saja aku mahkluk dari planet antah berantah yang tiba – tiba jatuh dari dari langit lalu tersesat dibumi. Kau tak bisa melihat ku karena energy kita yang berbeda. Ambang batas Frekuensi yang mampu kau dengar tidak mencukupi untuk menangkap suara ku.Tapi aku mampu mendengar setiap patah kata yang kau ucap bahkan setiap kata yang tak terucap dapat ku baca lewat mata sendu mu. Setiap hari aku terpaksa mengikutimu, karena entah mengapa aku merasa nyaman berada disekitar mu. Sudah seperti sepasang kaki yang tak mungkin tinggal jika pasangannya pergi melangkah.Sejak kau lahir aku selalu menemani mu. Sering kali aku berteriak agar kau mampu mendengar suara ku tapi mungkin aku tak cukup mampu melawan ego mu. Atau kamu yang tak mau merendahkan hati sedikit.Mencoba bersahabat dengan ku??Saat ini usia mu menginjak tahun ke 19, sebentar lagi tahap perkembangan usia dewasa muda akan kau capai. Aku masih sering merasa kau abaikan. Kau lebih percaya pada suara – suara orang diluar sana tanpa memperdulikan aku yang dari dulu selalu bersama di masa suka maupun duka. Selama ini aku mencoba untuk sabar menghadapi tindak tanduk mu yang sering tak terkendali. Kau masih bingung dengan apa mau mu. Perkataan mu sering kali tak sesuai dengan yang sebenarnya ingin kau utarakan. Aku berteriak, meminta mu untuk berhenti mengacuhkan ku. Aku tidak akan berbohong pada mu, seperti sahabat – sahabat mu diluar sana yang memang aku nilai tulus. Namun apa mereka mengerti kamu seutuhnya? Apa mereka mampu menerjemahkan setiap helai perasaan mu? Tidak, aku jauh lebih tahu apa yang kamu mau daripada diri mu sendiri.
Malam ini aku sangat mencemaskan mu, kau berbaring memegang handphone dengan cemas. Sesekali melihat ke layar handphone lantas raut wajahmu berubah menjadi semakin kelam. Beberapa saat kau tenggelam dalam keresahan, murotal tilawah tak mampu meredamkan gundah mu. Akhirnya kau nyalakan laptop yang terletak dimeja belajar, kau duduk dengan tegang , semakin cemas saat sorot mata mu terfokus pada notification di jendela browser facebook . Perlahan airmata mu jatuh bulir demi bulir membasahi rok panjang yang belum kau ganti sejak pulang kuliah tadi sore. Jilbab yang kau sampirkan digantungan dekat tempat tidur menjadi tisu untuk menghapus airmata yang semakin banjir. Apa ku bilang, mereka makhluk berkromosom XY itu tidak bisa diberikan celah kecil. Sedikit saja kamu membuka sekat dihati mu maka stimulus racun rayuan yang mereka tebar secara langsung maupun tidak langsung akan menembus pori – pori hati mu dan menumbuhkan harapan – harapan dilorong pikiran mu, kau terjebak oleh dorongan ego mu. Perasaan yang kadarnya kau istimewakan menjerumuskan mu ke mimpi – mimpi masadepan, yang aslinya kau sendiri masih belum yakin akan seperti itu namun logika mu terlanjur redup akibat perasaan yang membuncah terus menyulut – nyulut api prasangka, aku merasakan setiap asa yang tumbuh oleh angan bahagia mu dan aku juga merasakan setiap jerit yang coba kau pungkiri .Aku sangat menderita saat kau terduduk dikamar seorang diri meratapi nasib mu, kau tahu? Rasa sakit yang kau rasakan tidak seberapa dibandingkan rasa sakit ku selama bertahun – tahun karena kau abaikan. Sekarang aku bisa apa? Semuanya sudah terlanjur. Lelaki yang selalu kau puja dalam hati, lelaki yang kau banggakan karena titelnya sebagai ikhwan, lelaki yang selama ini mengaku mencintai Allah dan rasulnya tapi tetap saja mencari celah untuk mendekati mu, lelaki yang tampilan luarnya telah mempesona pandangan mata mu , lelaki yang postingan facebooknya sering berlabel dakwah hingga menarik perhatian mu ternyata belum mampu menjaga izzahnya , belum mampu memahami bagaimana hakikatnya cinta sejati. Dan KAU? Mau saja tertipu oleh tipu daya syetan yang mengelabui.Jalan yang kau hadapi kini memang bukan jalan yang mudah, virus merah jambu kerapkali datang dari satu lingkaran koordinasi maupun dari lingkaran yang lebih besar yang tak mampu kau cegah untuk tidak berada dilingkaran itu. Tapi kalau saja kau mau sedikit mendengarkan aku, mungkin aku bisa menjaga mu. Tak akan kubiarkan ‘bakwan-bakwan’ itu menyakiti hati mu, tak akan harapan yang mereka tebar mampu menjerat hati mu. Kau terlalu berharga untuk larut dalam lautan sms yang bermula dari sekedar perlu menjadi pembicaraan yang membuat mu tersenyum-senyum malu . Kau terlalu ceria untuk menghabiskan waktu menduga – duga perasaan seseorang yang belum tentu pada saat itu juga memikirkan mu. Kau terlalu cantik untuk jatuh pada belengu tipu daya rayuan gombal belaka. Sms motivasi, sms tausiyah ataupun komen-komen pada status fb maupun twitter mu, itu semua harusnya tidak membuat mu lemah lantas menjadi keGEERan. Bantuan mereka yang entah darimana bisa tahu kau membutuhkan bantuan seringkali membuat mu berbunga,hingga tak segan untuk seterusnya jika ada kesulitan kau kan menghubungi mereka untuk mengharap bantuan padahal kau sangat tahu hanya kepada Allah lah seharusnya kau berharap. Jikalau mereka melampaui batas, menyuarakan kata – kata bernada cinta secara langsung pada mu harusnya kamu bisa menghalau semua ranjau itu. Kau teguh, kau muslimah yang cantik dengan balutan kerudung panjang. Lebih baik kau dianggap jutek seperti serigala daripada kau melunak lantas diinjak oleh oknum pemberi harapan palsu. Jangan pula kau merasa terbang saat kumbang – kumbang mendekat merangkak, jika tidak ditipu maka kau akan menipu .Tanpa sadar merasa nyaman dalam komunikasi yang berkesinambungan, tanpa sadar pola terbentuk membuat saling ketergantungan. Keduanya bukan pilihan bijak. Nilai – nilai pemahaman dari berbagai teladan zaman rasulullah telah banyak kau pelajari, kau boleh mengabaikan aku. Kau boleh tidak menuruti mau ku, tapi aku akan selalu setia mendampingi jalan mu hingga akhir hayatmu.
Teguh!! Teguh lah..Jangan tergerus zaman. Aku tak rela melihat kau luluh sebelum waktunya. Kau boleh dengarkan mereka tapi berjanjilah jangan sampai layu sebelum halal mu. Sekali ini saja ku pinta, rendahkan hati ..tengok kedalam sanubari. Ada aku, SUARA HATI MU….
#note : Bagi siapa saja, dimana saja, yang mungkin sedang bergejolak dalam rasa galau, yang mungkin pernah merasakan hal serupa, yang mungkin belum pernah lalu bertanya – tanya, yang pernah merasa menjadi oknum tanpa sengaja. dengar…dengarlah kata hati mu ^_^
@Hilda_S_Putri
Subhanallah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar