(by: Elon)
Entah kapan entah tanggal apa hari apa dan bulan apa kita saling bertemu, bertatap muka dan saling mengobrol. Yang ku tahu, awal-awal semester 1. Saat kita memasuki bangku kuliah disebuah universitas. Kita masuk pada kelas yang sama, jurusan yang sama juga.
Awal semester 1 itu, aku benar-benar tidak ada sedikit pun niat untuk menjalin hubungan spesial dengan siapapun. Aku ingin sendiri, meraih sarjana tanpa adanya perasaan terhadap siapapun, karena aku ingin fokus kuliah pada saat itu. Tapi seiring waktu berjalan, kita dipertemukan. Awalnya aku tidak tertarik padamu. Siapa kamu saja aku tidak peduli. Sampai akhirnya kita lebih didekatkan lagi oleh waktu. Saat kita mendapat kesempatan untuk sama-sama mendapat tugas berkelompok dalam sebuah matakuliah.
Ingat tidak ? Waktu itu kamu menanyakan nomer hpku. Lalu kita sama-sama bertukar nomer hp. Kamu bilang, "hubungin aja gue kalo mau ngerjain tugasnya". Akupun hanya menjawab singkat "ok".
Saat hari yang ditentukan untuk mengerjakan tugas itu tiba, aku menunggumu dibawah pohon rindang. Kamu lama sekali, aku kesal menunggumu. Lalu tiba-tiba hp ku berdering. Ada telepon darimu, dengan menahan kesal aku segera mengangkatnya. Kamu bilang "Maaf ya gue lama, lo dimana? Sebentar lagi gue sampe kok". Akupun hanya menjawab "Gue udh di kampus dari tadi, lo lama banget sih ! Yaudah buruan". Telepon pun terputus...
Dari kejauhan aku melihat mu berjalan ke arah ku. Kamu terlihat tersenyum kepadaku dari kejauhan. Akupun segera membalas senyummu. Seketika rasa kesal itu luntur perlahan. "Manis juga senyumnya", pikirku dalam hati. Dan setelah kamu sampai dihadapanku, kamu terus tertawa kecil dan mengajakku untuk mengerjakan tugas itu di perpustakaan. Aku sempat tersipu malu saat itu.
***
Ya semenjak itulah kita menjadi dekat. Kamu sering mengajakku mengobrol dikelas. Sering mengajakku berSMSan setiap malam, bahkan kamu meneleponku. Saat kamu meneleponku, kita mengobrol lama sekali. Kamupun sering meminta bantuanku saat kamu membutuhkan sesuatu. Tanpa perlu berpikir panjang, aku selalu berusaha membantumu. Apa ini yang namanya jatuh cinta ? Selalu bersedia melakukan dan menolong, selalu memikirkannya, selalu tersenyum tersipu malu saat mengingat waktu bersamanya.
Sosokmu...
Sosok laki-laki yang biasa saja. Berkulit coklat karena terkena sinar matahari, berambut lurus, tidak terlalu tinggi, bahkan tinggi kita tidak jauh berbeda. Tapi senyummu, senyum yang tidak bisa ku lupakan. Senyum tulus yang paling manis yang pernahku lihat. Aaaahhh aku benar-benar menyukaimu. Aku jatuh hati padamu.
Masih di semester 1, tanggal 4 Januari kamu menyatakan perasaanmu. Aku menerima perasaanmu itu dengan peasaan bahagia. Kita jadian, kata orang-orang pacaran :) .
Sebulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan. Hubungan kita baik-baik aja. Memasuki bulan ke 5 saat semester 2, tiba-tiba kamu menyudahi begitu saja hubungan kita ini. Tanpa alasan yang jelas. Sakit memang menerimanya, tapi dengan ikhlas aku menuruti maumu. Kita berpisah. Tak apalah asalkan kamu bahagia dengan keputusanmu, aku pun akan bahagia. Karena aku menyayangimu :') .
***
Kau hadir lagi ? Entah apa yang membuatmu kembali hadir dikehidupanku. Kamu mengajakku untuk kembali seperti dulu bersamamu. Aku senang mendengar kamu mengatakan hal itu, aku bahagia. Karena aku pun masih sayang sama kamu, masih benar-benar menyimpan perasaan ini hanya untukmu. Terima kasih karena kamu telah memikirkannya untuk kembali padaku.
Hari-hari kita lewati bersama seperti dulu. Saling mengirim kabar melalui sms, telepon, dan bahkan kita sering jalan bersama, nonton bareng dan pergi ke tempat wisata. Semakin terus kita bersama-sama, semakin bertumbuh juga sayangku padamu. Semakin kuat perasaan ini padamu. Aku harap kamu pun begitu.
Tapi ternyata tidak. Disemeter 4 awal, kamu kembali mengatakan hal yang paling aku benci. Hal yang paling ga mau aku dengar. Kamu kembali menyudahi hubungan ini. Kamu jahat. Lagi-lagi alasanmu tidak masuk akal. Aku ga bisa menerimanya. Kenapa mudah bagimu mengatakan hal itu? Tak pernahkah kamu memikirkan perasaanku ? Terlebih lagi aku mendengar kabar tentangmu sebelumnya, bahwa kamu telah bersama wanita lain. Kamu seenaknya menjalin hubungan dengan wanita lain, padahal ada aku yang selalu menuruti mau mu dan setia padamu. Semudah itukah kamu berpaling ? Ingin rasanya membencimu, tapi aku ga bisa. Karena perasaaanku masih sangat besar untukmu. Dua kali kamu menyudahi ini semua. Kamu pikir aku siapamu ? Kamu pikir kamu siapa? Apakah aku hanya tempat pelarianmu ? Tempatmu singgah sebentar hanya untuk menghilangkan penatmu ? Lalu pergi lagi sesukamu dengan wanita lain ? Itukah maumu ? Itukah kebiasanmu ? Jika memang begitu kenapa harus aku yang kau jadikan tempat persinggahan? Tak adakah yang lain?
Berkali-kali kamu datang dan pergi begitu saja. Aku terima apa adanya perlakuanmu padaku. Tidak hanya sekali dua kali, tapi berkali-kali. Menarik ulur perasaan ini, seperti benang layangan.
Kamu tahu? Sulit untuk aku melupakanmu, entah sudah berapa banyak air mata yang keluar hanya untukmu, hanya untuk memikirkanmu. Kamu tahu ? hati ini masih terbuka untukmu. Bodohnya aku seperti ini, mengemis dan berharap kamu akan kembali dan tak akan pergi lagi. Tak bisakah kamu membaca hatiku yang tulus ini ? Berkali-kali kau sakiti, tapi hati ini selalu memaafkan, selalu tetap menghadirkanmu dalam setiap doaku. Berharap yang terbaik untuk kamu, untuk aku, untuk kita.
Biarlah kamu pergi sesukamu. Tapi jangan pernah kembali lagi. Pergilah jauh membawa kenangan ini. Walaupun aku masih menyayangimu, aku ingin kamu bahagia dengan yang lain. Aku telah ikhlaskan hatiku dan bersabar melepasmu perlahan pergi jauh dari hatiku. Selamat tinggal kasih , semoga kau bahagia dan tidak menyakiti lagi hati wanita yang tulus padamu sepertiku.
###############
Tidak ada komentar:
Posting Komentar