Senin, 23 September 2013

Parkiran i'm in Love


by : elon

Hari ini awal dimulainya perkuliahan di semester 5 ini. Setelah melewati libur panjang yang kurang lebih sekitar 3 bulanan dan itu pun aku lewati tanpa adanya kegiatan yang berarti. Ya paling cuma jadi tukang ojek nganter-nganter kakak atau mama, udah gitu dilanjutin dengan makan dan tidur dan makan dan tidur lagi. Sampe-sampe berat badan naik, tapi  dikit sih.  Hehehe

Ok kita balik lagi di cerita hari ini. Ya aku, chi, nini dan ana kembali kepada aktivitas seperti biasa yaitu kuliah dan yang pasti akan berkelut lagi dengan tugas-tugas yang menumpuk karena dikejar deadline. Keseharian kita akan sibuk banget pastinya, menguras tenaga dan otak. Tapi seneng juga sih karena kita jadi bisa sering ketemu lagi, bercanda-canda dan ngobrol. Lalu bisa memanjakan mata dengan melihat sekilasan sang pujaan hati.

Ngomong-ngomong tentang pujaan hati, aku mau cerita nih tentang pujaan hatiku. Iya si abang fei. Tiap kali masuk untuk kuliah, aku ga pernah punya kesempatan untuk bicara banyak dan mengobrol dengan dia. Bahkan kadang kalo mau ngobrol malah saling chatan lewat whatsapp kalo lagi di kelas. Aneh banget kan?  Ya memang begitu. Kalo di kelas atau pun di luar kelas tapi masih di lingkungan kampus, kita hanya bisa saling lirik-lirikan, atau senyum dari jauh. Keadaaan seperti ini udah menjadi rutinitas kita berdua. Padahal kita udah sama-sama tau perasaan masing-masing. Tapi keadaan yang membuat kita menjadi seperti ini. Keadaan dimana kita harus menjaga perasaan teman kita sendiri, keadaan dimana kita harus menjaga hubungan dengan teman kita sendiri, dan keadaan dimana kita memang benar-benar harus belajar bersabar dari ejekan, sindiran, hinaan dan omongan yang ga enak dibelakang kita. Ya itu semua kita lakukan karena mereka. Mereka temanku, dan mantan pacarku sekaligus temannya.

Seperti dalam sinetron. Aku mengalaminya. Sungguh ini seperti drama dalam sinetron.

Abang fei adalah mantan pacar teman dekatku. Mantan pacarku juga teman dekat abang fei.  Aku dan abang fei sudah tidak ada hubungan dengan masing-masing mantan-mantan itu.  Seharusnya itu bukan menjadi masalah kan ? Toh mantan-mantan itu yang meninggalkan kami, lalu kenapa mereka juga yang tidak suka jika aku dan abang fei bersama ? Memang aneh para mantan itu.

Karena mereka para mantan, aku dan abang fei harus seperti itu di kelas. Merasa terasingkan, dan tidak bebas untuk mengobrol bahkan menyapa. Harus sampai kapan akan seperti ini ?
Saat-saat yang tepat saat mengobrol hanya pada saat tiba waktu untuk pulang. Waktu itulah yang aku tunggu-tunggu.  Waktu dimana aku dan abang fei bisa saling senyum dengan jarak yang tidak jauh lagi. Waktu itu tepatnya di parkiran kampus. Parkiran kampus itu menjadi tempat yang paling aku tunggu-tunggu karena aku bisa sedikit bebas menyapanya. Lalu berpamitan pulang. Itulah yang hanya bisa kami lakukan setiap harinya.

Kalau sudah melalui saat saat itu, rasanya semua beban tentang para mantan itu lenyap seketika. Hanya ada senyum sumringah dari bibirku 
 

Hahaha lucu memang, tapi kami akan bersabar untuk itu semua. Karena kami yakin, semua akan indah pada waktunya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar